Rabu, November 05, 2008

BARACK OBAMA, PEMIMPIN BARU AMERIKA





Pemilihan yang bebas dan jujur adalah hal yang utama dalam sebuah negara demokrasi. Ketika seorang memilih wakilnya, tentu dengan harapan agar memperbaiki masa depan bangsa dan negaranya.


Barack Obama akhirnya dipilih oleh rakyat Amerika sebagai pemimpin barunya, yakni sebagai Presiden Amerika Serikat. Presiden pertama di Amerika yang berkulit hitam. Pemilihan ini melaui suatu proses panjang dan menghabiskan waktu selama 21 bulan yang diawali dengan pemilihan pendahuluan (kaukus) hingga ke pemilihan umum 1 November 2008.

Sebagai calon presiden berkulit hitam, Obama sangat paham, bahwa hal yang dikedepankan haruslah bersifat multikultural. Ayahnya orang Afrika, Ibunya asli Amerika, Adiknya (Maya Soetoro) keturunan Indonesia, iparnya keturuan Cina. Dalam pidatonya, dia mengatakan bahwa Amerika bukanlah kulit hitam ataupun kulit putih, Amerika juga bukanlah Latin American maupun Asia American. Namun Amerika adalah United States of America. Begitu ujarnya.




Saya berkesempatan menghadiri undangan dari Duta Besar Amerika Serikat, Cameron R. Hume pada acara “Decision 2008” yang diselenggarakan di Hotel InterContinental pada hari Rabu, 5 November 2008.





Penentuan kemenangan Barack Obama dapat dilihat dilayar lebar yang terpampang disisi Ballroom hotel. Dilayar tersebut terpampang peta Amerika Serikat yang bergambar Negara bagian. Bila salah satu Negara bagian berwarna biru, itu artinya kemenangan untuk Barack Obama dari Partai Demokrat, tetapi bila merah, itu artinya kemengan untuk John McCain dari Partai Republik . His Excellency Cameron R. Hume mempersilahkan kami untuk menyimak layar dan melihat angka perolehan Electoral Votes (EV) yang tepampang di sisi ruang.



(bersama Dubes Amerika)


Sambil menanti perolehan angka dari dua kubu partai, kami dipersilahkan untuk menyantap hidangan yang telah disediakan. Starbucks Coffee juga ada, menempati salah satu bagian ruangan. Disetiap pojok ruang disediakan televisi, Fox Channel untuk memudahkan para tamu memantau perolehan angka.






Tamu-tamu yang hadir adalah para duta besar, antara lain Swiss dan Palestina, juga ada tamu terhormat lainnya, seperti Emiel Salim, Adnan Buyung Nasution, Pia Alisjahbana, Halida Hatta, Alvin Lie, dll.


(Dubes AS dan Dubes Palestina)

Sekitar pukul 11.00 perolehan angka untuk Obama 240, sedangkan untuk menang dibutukan angka mencapai 270. Ketika Obama sudah melewati angka 270, Pak Dubes tampil kembali ke panggung dan mengumumkan kemenangan untuk Barack Obama. Sorak sorai bergemuruh didalam ruangan menyambut kemenangan Barack Obama. Hampir sebagian besar para tamu mendukung Obama. Sore ini ketika tulisan ini dibuat, perolehan angka electoral votes untuk Obama sebanyak 338 atau 52% dan 163 EV atau 47% untuk John Mc Cain.





Seru dan menyenangkan mengikuti hasil pemilihan umum, meski itu bukan pemilu negeri sendiri. Tapi tentunya kita berharap banyak akan kebijakan politik dan ekonomi yang diterapkan oleh presiden terpilih akan membawa perubahan negara-negara lain di dunia kearah yang lebih baik. Dalam sambutan kemenangnnya, Obama berulang kali menyerukan kata “yes we can”. Kemenangannya sebagai bukti bawa perubahan segera datang di Amerika. Namun dia juga mengatakan bahwa perjalanan masih sangat panjang dan curam dalam menggapai cita-cita bersama, tapi tidak perlu ragu dan takut pada apa yang akan kita perbuat untuk kemajuan.

Sebagai orang yang pernah tinggal di Indonesia pada masa kecilnya, mudah-mudahan Obama tidak melupakan negeri kita tercinta ini.

Jakrta, 5 November 2008
-meita-


Tidak ada komentar: